Senin, 06 November 2017

MAKALAH PENGARUH PERADABAN ISLAM TERHADAP MUNCULNYA GERAKAN AUFKLARAUNG DAN RENAISSANCE DI EROPA

PENGARUH PERADABAN ISLAM TERHADAP MUNCULNYA GERAKAN AUFKLARAUNG DAN RENAISSANCE DI EROPA

Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Studi Peradaban Islam


Dosen Pengampu:
Dr. M. Hadi Masruri, M.A






Pemakalah:
LUCKY ANDRIYANTOKO
(16771007)



PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2017



A.           Pendahuluan
Pengaruh Budaya Islam di Eropa Pada beberapa dekade terakhir ini, masalah Islam dan pengaruhnya di Barat merupakan pembahasan yang banyak sekali dibicarakan oleh para peneliti Eropa. Kesensitivan pembahasan ini disebabkan karena kehadiran umat Islam di Barat memberikan pengaruh terhadap struktur sosial dan budaya negara-negara tersebut. Meskipun perilaku dan gaya hidup liberal mendominasi kehidupan di negara-negara Barat, tetapi pengaruh budaya dan nilai-nilai Islam terhadap negara-negara tersebut sama sekali tidak bisa diingkari.
Dalam masa lebih tujuh abad, kekuasaan Islam di Spanyol , umat Islam telah mencapai kejayaannya di sana. Banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian Dunia kepada kemajuan yang kompleks. Baik kemajuan intelektual maupun kemegahan pembangunan fisik.
Sejak Islam pertama kali menginjakkan kakinya di Andalusia hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir dan sekitar tujuh setengah abad lamanya, Islam memainkan peranan yang besar, baik dalam bidang Intelektual (filsafat, sains, fikih, musik dan kesenian, bahasa dan sastra) juga kemegahan bangunan fisik (Cordova dan Granada). Umat muslim Andalusia telah menoreh catatan sejarah yang mengagumkan dalam bidang intelektual, banyak perestasi yang mereka peroleh khususnya perkembangan pendidikan Islam. Pertumbuhan lembaga-lembaga pendidikan Islam sangat tergantung pada penguasa yang menjadi pendorong utama bagi kegiatan pendidikan.
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini, banyak berhutang budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode klasik. Memang banyak saluran peradaban Islam yang mempengaruhi Eropa, seperti lewat jalur perdagangan di Sicilia dan Perang Salib. Dan pada kesempatan kali ini pemakalah akan membahas mengenai transmisi budaya islam ke Eropa. 

B.            Transmisi Budaya Islam Ke Eropa
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit[1], termasuk sistem agama dan politik , adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karyaseni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Sejak Islam pertama kali menginjakkan kakinya di Andalusia[2] hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir dan sekitar tujuh setengah abad lamanya, Islam memainkan peranan yang besar, baik dalam bidang Intelektual (filsafat, sains, fiqih, musik dan kesenian, bahasa dan sastra) juga kemegahan bangunan fisik (Cordova dan Granada)[3]. Umat muslim Andalusia telah menoreh catatan sejarah yang mengagumkan dalam bidang intelektual, banyak perestasi yang mereka peroleh khususnya perkembangan pendidikan Islam. Pertumbuhan lembaga-lembaga pendidikan Islam sangat tergantung pada penguasa yang menjadi pendorong utama bagi kegiatan pendidikan.
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini, banyak berhutang budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode klasik. Memang banyak saluran peradaban Islam yang mempengaruhi Eropa, seperti lewat jalur perdagangan di Sicilia dan Perang Salib, tetapi saluran yang terpenting adalah daulah Bani Umayyah di Andalusia (Spanyol Islam).[4] 
Bukti adanya peradaban Islam di Eropa, berbagai buku yang diterjemahkan dari bahasa arab ke bahasa latin, bahasa Thalia dan Ibrani. Buku-buku tersebut memenuhi perpustakaan Eropa di era-era awal. Dengan kata lain berlangsungnya penerjemahan besar-besaran dari bahasa Arab ke bahasa latin. Buku-buku lain yang mereka nukilkan adalah ilmu filsafat, ilmu kedokteran, (buku-buku Ibnu sina dan Ar-Razi yang sudah diterjemahkan). Hal lainnya dapat dijumpai dalam karya sastra yang seluruhnya berasal dari bahasa Arab, buku yang paling populer, diantaranya: كليلة ودمنة ، ألف ليل وليلة , dll. Bukti lain dari pengaruh peradaban Islam di Eropa adalah kata yang berasal dari bahasa Arab dan masih digunakan sampai sekarang. Masih banyak lagi bukti pengaruh peradaban Islam di Eropa baik dari musik dan kesenian[5], arsitek bangunan, pertanian dan perdagangan serta ilmu peta .
Bani Umayyah merupakan penguasa islam setelah khulafaur Rasidin yang berhasil melebarkan kekuasaannya sampai benua Eropa. Di Tahun 771 M, pasukan Islam di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad[6] berhasil menguasai Gibraltar (Jabal Tariq) dan berhasil menaklukkan kota-kota penting seperti, Cordoba, Granada dan Toledo kemudian secara berangsur-angsur wilayah Andalusia dapat dikuasai oleh pasukan Islam. Sejak itulah dimulai babak baru kekuasaan Islam di Andalusia. 
Daulah Bani Umayyah Andalusia berakhir setelah tiga setengah abad berkuasa di Andalusia yaitu pada tahun 1031 M. Sewaktu wibawa daulat Umayyah mulai lumpuh, maka gubenur-gubenur setempat telah membebaskan dirinya dan membentuk kerajaan-kerajaan setempat di wilayah masing-masing. Inilah yang dipanggilkan dengan Muluk-al-Thawaif didalam sejarah Islam di Andalusia, yakni raja-raja setempat. Para Muluk-at-Thawaif ini masih sempat berkuasa 461 tahun lamanya di Andalusia, yakni sampai tahun 1492 M. 
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di tanah Andalusia hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir di sana, Islam memainkan peranan yang sangat besar. Masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad. Di masa ini gerakan-gerakan ilmiah telah berkembang pula, seperti dalam bidang keagamaan, sejarah dan filsafat. 
Spanyol (salah satu bagian wilayah Andalusia) merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradaban Islam, baik dalam bentuk hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar negara. Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains di samping bangunan fisik.
Di negeri inilah lahir tokoh-tokoh muslim ternama yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan, seperti Ilmu Agama Islam, Kedokteran, Filsafat, Ilmu Hayat, Ilmu Hisab, Ilmu Hukum, Sastra, Ilmu Alam, Astronomi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu dengan segala kemajuan dalam berbagai ilmu pengetahuan, kebudayaan serta aspek-aspek ke-Islaman, Andalusia kala itu boleh dikatakan sebagai pusat kebudayaan Islam dan ilmu pengetahuan yang tiada tandingannya setelah Konstantinopel dan Bagdad. Tak heran, waktu itu pula bangsa-bangsa Eropa lainnya mulai berdatangan ke negeri Andalusia ini untuk mempelajari berbagai Ilmu pengetahuan dari orang-orang Muslim Spanyol, dengan mempelejari buku-buku buah karya cendekiawan Andalusia baik secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan. Pada periode 912[7]-1013 M, umat Islam di Andalusia mencapai puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi kejayaan Daulah abbasiyah di Bagdad. 
Ketika jayanya kebudayaan Islam, di Andalusia didirikan Universitas-universitas Islam. Tidak sedikit dari mahasiswa-mahasiswa Eropa Barat yang menuntut ilmu di sana. Pengaruh peradaban Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibn Rusyd, ke Eropa berawal dari banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di universitas-universitas Islam di Spanyol, seperti universitas Cordova, Seville, Malaga, Granada, dan Salamanca. Selama belajar di Spanyol, mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya ilmuwan-ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah pulang ke negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama. Mereka inilah yang telah membawa perubahan cara berpikir di Eropa barat, dengan cara mengembangkan pemikiran filsafat terutama aliran Averroeisme yang mengajarkan tentang logika dan pemikiran rasional. 
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa telah berlangsung sejak abad 12 M. Dalam abad ke 14 timbul gerakan kebangkitan kembali untuk mencernakan pustaka Yunani yang berhasil diselamatkan, dipelihara dan dikenal berkat terjemahan-terjemahan Arabnya. Dari bahasa Arab karya-karya tulis tersebut diterjemahkan kembali dalam bahasa Eropa dan Barat.[8] Walaupun tidak terlalu besar, namun ada pengaruh Islam yang masuk Eropa melalui Perang Salib. Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Latin. 
Terjemahan bahasa Yunani, Persia, Hindu, dan Syiria semurni penerjemahan karya-karya muslim dari bahasa Arab ke dalam bahasa Latin, diperkenalkan konsep-konsep baru pengetahuan Eropa, penelitian Skolastik seperti matematika, sejarah, dan eksperimen. Paling penting penerjemahan-penerjemahan ini merupakan bagian terbesar dari ilmu pengetahuan klasik dan ilmu pengetahuan muslim serta karya-karya unggulan. Ketika kekuasaan Islam mulai mundur pada abad 14 M, Eropa bangkit dari keterbelakangannya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan bagian dunia lainnya, tetapi terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi[9]. Bahkan kemajuan dalam bidang Ilmu dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak bisa dipisahkan dari pemerintahan Islam di Andalusia, dari universitas-universitas di Andalusia ini Eropa banyak menimba ilmu. 
Sumbangan daulat Islam di Andalusia terhadap renaissance di Eropa ini sangat menarik untuk diteliti karena kontribusi daulat Islam di Andalusia dalam mempertahankan dan menggembangkan warisan pengetahuan dari Yunani sangat nyata. Umat Islam bukan hanya menjaga, akan tetapi juga mengembangkan Ilmu warisan Yunani tersebut. Banyak buku-buku peninggalan dari Aristiteles, Plato, Sokrates yang diterjemahkan dan dikembangkan oleh ilmuwan Islam. Akulturasi antara budaya Islam dan Yunani ini melahirkan pengetahuan Greco-Muslim.
Keadaan perkembangan filsafat Yunani, ketika pertemuan awal dengan umat Islam sedang berada pada titik yang terendah, bahkan hampir punah karena ditekan dan diabaikan oleh penguasa saat itu. Wacana keilmuan Yunani menemukan penyelamatnya yang mampu membangkitkan kembali semangat lama beserta substansi dengan uraian original pada orang Islam, seperti yang dilakukan Ibn Rusyd. Kaum Muslimin juga mengkonsolidasikan antara agama dan filsafat dengan cara yang adil, seimbang dan rasional pada saat itu. Pengetahuan Greco-Muslim ini pada akhirnya sampai ketangan bangsa Eropa melalui universitas-universitas serta perpustakaan-perpustakaan yang didirikan dinasti Umayyah di Andalusia. Walaupun Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam tetapi pengetahuan yang di dapat dari umat muslim itu menyadarkan bangsa Eropa dan pada akhirnya membangkitkan gerakan-gerakan penting di Eropa.

C.           Pengaruh Peradaban Islam Di Eropa
Pada abad empat masehi, bangsa Bar-Bar datang ke Eropa dari Asia Tengah dan Utara Eropa, mayoritas mereka tidak menetap (nomaden). Dengan masuknya Islam ke Spanyol, merubah tatanan baru dan pencerahan terhadap bangsa Eropa dengan sebuah peradaban baru yakni peradaban Islam yang dibawa oleh bangsa Arab dan masuk melalui Spanyol. Karenanya, sulit dipungkiri kemajuan Eropa tidak bisa dilepaskan dari pemerintah Islam di Spanyol.
1.      Pengaruh Peradaban Spanyol Islam Di Eropa
Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam meneyerap peradaban Islam, baik dalam hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar negara.
Kemajuan Eropa yang terus berkembang hingga saat ini banyak berhutang budi kepada khazanah ilmu pengetahuan Islam yang berkembang di periode klasik. Memang banyak saluran bagaimana peradaban Islam mempengaruhi Eropa, seperti Sicilia dan Perang Salib, tetapi saluran yang terpenting adalah Spanyol Islam.[10] Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains disamping bangunan fisik. Yang terpenting diantaranya adalah pemikiran Ibn Rusyd (1120-1198 M). Ia melepaskan belenggu taklid dan menganjurkan kebebasan berpikir. Ia mengulas pemikiran Aristoteles dengan cara yang memikat minat semua orang yang berpikiran bebas. Ia mengedepankan sunnatullah menurut pengertian Islam terhadap pantheisme dan anthropomorphisme Kristen. Demikian besar pengaruhnya di Eropa, hingga di Eropa timbul gerakan Averroeisme[11] (Ibn Rusydisme) yang menuntut kebebasan berpikir. Pihak gereja menolak pemikiran rasional yang dibawa gerakan Averroeisme ini.
2.      Berawal dari gerakan Averroeisme inilah di Eropa kemudian lahir reformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M. Buku-buku Ibn Rusyd dicetak di Venesia tahun 1481, 1482, 1483, 1489, dan 1500 M. Bahkan edisi lengkapnya terbit pada tahun 1553 dan 1557 M. Karya-karyanya juga diterbitkan pada abad ke-16 M di Napoli, Bologna, Lyonms, dan Strasbourg, dan di awal abad ke 17 M di Jenewa.
3.      Pengaruh peradaban Islam, termasuk di dalamnya pemikiran Ibn Rusyd, ke Eropa berawal dari banyaknya pemuda-pemuda Kristen Eropa yang belajar di universitas-universitas Islam di Spanyol, seperti universitas Cordova[12], Seville, Malaga, Granada, dan Salamanca. Selama belajar di Spanyol, mereka aktif menerjemahkan buku-buku karya ilmuwan-ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah pulang ke negerinya, mereka mendirikan sekolah dan universitas yang sama. Universitas di Eropa adalah Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1231 M, tiga puluh tahun setelah wafatnya Ibn Rusyd. Di akhir zaman pertengahan Eropa, baru berdiri 18 buah universitas. Di dalam universitas-universitas itu, ilmu yang mereka peroleh dari universitas-universitas Islam diajarkan, seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti, dan filsafat. Pemikiran filsafat yang paling banyak dipelajari adalah pemikiran al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Rusyd.
4.      Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-1 4 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Latin.[13]
Walaupun Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah: kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renaissance) pada abad ke-14 M yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan pencerahan (aufklaerung) pada abad ke-18 M .

D.           Aufklarung dan Renaissance di Eropa
Gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (raenaissence) pada abad ke-14 M yang bermula dari Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17, dan pencerahan (aufklarung) pada abad ke-18 M. Melalui Andalusia (Spanyol).
Ketika peradaban Islam mulai mundur, diikuti dengan cara pandang umatnya yang sempit, dunia Barat (Eropa) mulai bangun dan beramai-ramai menerjemahkan karya-karya ilmuwan Islam ke dalam bahasa Latin dan mengkajinya. Suatu hal yang ironis, padahal penyebab kebangkitan dunia Barat itu berkat mengkaji kebudayaan muslim. Dunia Barat yang menyadari keterbelakangan kebudayaanya datang belajar ke Timur. Buku-buku yang ditulis dalam bahasa Arab (bahasa Al-quran) disalin kedalam bahasa Latin (bahasa standar Injil) melalui masa penterjemahan.
Bersamaan dengan itu, di Eropa berkembang pemikiran-pemikiran filosof Islam terutama Ibnu Rusyd, yang menyatakan bahwa agama sama sekali tidak bertentangan dengan filsafat, ajaran agama dan inti filsafat sejalan. Berkembanglah kemudian di Eropa, Averroisme dalam sejarah pemikirannya, meskipun Barat salah dalam memahami Ibn Rusyd. Pemikiran Ibn Rusyd membawa balancing antara agama dan filsafat. Di Eropa, Averroisme membawa kepada double truth (kebenaran ganda). Kebenaran yang dibawa oleh agama adalah benar, demikian juga kebenaran ilmiah dan filsafat).[14]
Tonggak awal kebangkitan Eropa yang dinamakan dengan Renaissance, sedikit banyak lahir atas pengaruh Averroisme (Ar-Rusydiyyah) dan atas pengaruh penerjemahan karya-karya ilmiah ilmuwan Islam ke dalam bahasa Latin.[15] Pemindahan ilmu pengetahuan yang berkembang dalam Islam ke Eropa pada abad 12 M dan seterusnya paling tidak melalui beberapa jalur.

1.      Melalui  jalur Andalus
Sebagian besar pengaruh kebudayaan Islam atas Eropa terjadi akibat pendudukan kaum muslimin atas Spanyol dan Sisilia . Bangsa arab selama 8 abad lamanya menempati daerah ini. Karenanya peradaban Islam menyebar di pusat-pusat tempat yang berbeda. Seperti: di Kordova, Sevilla, Granada, Toledo. Penduduk Andalusia (Spanyol) mayoritas menganut ajaran masehi, yang kemudian terpecah dengan datangnya peradaban arab .

2.        Melalui Sisilia
Bahwa bangsa Arab menaklukan Sisilia di masa akhir dinasti Aghalibah yang berdiri di Afrika (Sekarang Tunisia dan Al-Jazair) di era Abbasiah yaitu di pertengahan abad 3 hijriah atau 10 Masehi dan paska Romawi menyerang daerah-daerah Islam[16]. Ketika datang bangsa Fatimiah dan membangun kekuasaannya di Barat, mereka juga menguasai Sisilia bagian dari dinasti Aghalibah serta menguasai Selatan Italia sampai Roma. Penguasaan bangsa Arab terhadap daerah-daerah Italia menyebabkan peradaban Islam menjadi luas, daerah-daerah seperti Palermo, Messine, Siracusaa, Bari selanjutnya menjadi pusat peradaban Islam di Italia .

3.        Melalui Datangnya Orang-Orang Salib di Timur Islam
Invasi atas Spanyol dan Sisilia memberi arti bahwa suatu waktu Islam hadir di daerah pinggiran Kristen Latin. Karenanya reaksi itu menjadikan munculnya gerakan perang salib pada abad ke 11 . Selama perang salib ini telah mengakibatkan terjadinya tukar menukart pengaruh budaya di antara mereka, atau lebih tepatnya penerimaan orang-orang Eropa atas corak-corak kebudayaan Islam. Di seluruh wilayah yang tunduk di bawah pemerintahan Islam, tidak hanya terdapat kebudayaan Islam saja yang relative homogen melainkan juga barang-barang yang dihasilkan kaum muslim tersebar jauh melampaui batas-batas wilayah. Serangkaian perang Salib di wilayah-wilayah Islam tidak diragukan lagi telah memberikan sumbangan penyebaran kebudayaan Arab di Eropa Barat.

5.        Pertukaran Perniagaan Antara Timur dan Barat Melalui Mesir
Peristiwa ini terjadi sejak datangnya bangsa Fatimiah di Mesir dan menjadikan Mesir sebagai pusat politik, perdagangan dan kebudayaan. Karena itu penyerangan Mongol di Irak menjadikan Mesir sebagai ka’bah peradaban Islam di era dinasti Mamalik sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun bahwa munculnya peradaban di Mesir dengan kembalinya peradaban Islam sejak ribuan tahun yang lalu. Maka muncullah di Mesir gerakan Ilmu dan seni yang menjadikan para penuntut ilmu datang dari Timur dan Barat. Ibnu Khaldun melanjutkan dengan perkataannya ”Saya tidak melihat Mesir kecuali sebagai induknya Ilmu, wadahnya Islam dan sumber ilmu serta pusat perniagaan. kemudian menjadi bangkitnya Eropa atau yang dikenal dengan renaissance serta menjadi cikal bakal peradaban modern di Eropa .

E.          Penyebab kemunduran dan kehancuran
1.    Konflik Islam dengan Kristen
Para penguasa muslim tidak melakukan islamisasi secara sempurna. Mereka sudah merasa puas dengan hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen[17] taklukannya dan membiarkan mereka mempertahankan hokum dan adat mereka, termasuk posisi hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata. Namun demikian, kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol Kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan Negara Islam di Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen.

2.    Tidak adanya ideologi pemersatu
Orang-orang arab tidak pernah menerima pribumi. Akibatnya kelompok-kelompok etnis non Arab yang ada sering menggerogoti dan merusak perdamaian. Hal itu mendatangkan dampak besar terhadap sejarah sosio-ekonomi negeri tersebut. Tidak adanya edologi memberi makna persatuan, disamping kurangnya figure yang dapat menjadi personifikasi ideologi itu[18].

3.    Kesulitan ekonomi
Para penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahan dengan sangat serisu, sehingga lalai membina perekonomian.akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat memberatkandan mempengaruhi kondisi politik dan militer.

4.    Tidak jelasnya system peralihan kekuasaan
Perebutan kekuasaan diantara ahli waris. Bahkan kekuasaan bani Umayyah ini runtuh danMuluk al-Thawaif muncul. Granada yang merupakanpusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ketangan Ferdinand dan Isabella. 

5.    Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam yang lain. Ia selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian, tidak ada kekuatan alternative yang mampu membendung kebangkitan Kristen di sana.

Dalam hal ini, al-Amir Syakib Arslan mengemukakan beberaa sebab terpenting yang menimbulkan kemunduran umat Islam, diantaranya yaitu:
1.  Kebodohan atau kekurangan ilmu pengetahuan dalam tubuh umat Islam dan hal itu merupakan yang terpenting dalam kemunduran peradaban Islam.
2.  Terjadinya kerusakan budi pekerti setelah hilangnya perangai yang diperintahkan oleh al-Quran
3.   Kemauan umat Islam yang semakin melemah, tidak ada lagi keteguhan jiwa untuk menanggapi segala sesuatu yang bisa membawa kepada kebahagiaan dan kemenangan
4.   Akhlak para penguasa yang semakin bobrok dan bejat, mereka terlena dengan kekuasaan yang dimilikinya, kehidupan mereka hanya diisi dengan bersenang-senang dan berfoya-foya.
5.  Para ulama suka mendekatkan diri dan mencari muka dihadapan raja-raja, padahal islam memerintahkan kepada para ulama supaya berani bertindak meluruskan kebengkongan para raja, para pejabat.[19]

F.            Kesimpulan
Bahwa kebudaayan Islam dan Arab sangat mempengaruhi peradaban Eropa waktu itu apalagi bangsa Eropa ketika itu masuk dalam era kegelapan. Begitu Islam masuk ke Eropa melalui Spanyol telah membawa Eropa maju pesat dengan memunculkan gerakan renaissance atau gerakan kebangkitan Eropa. Pengaruh peradaban Islam termasuk di dalamnya pemikiran ibnu Sina, Razi dan ibnu Rusyd, pemikiran yang paling banyak dipelajari. Pengaruh ilmu pengetahuan dan peradaban Islam di Eropa yang berlangsung abad 12 M itu menimbulkan gerakan kebangkitan kembali (renaissance) pusaka Yunani di Eropa abad ke 14 M. Semangat kelahiran kembali (renaissance) yang dikobarkan oleh masyarakat Eropa Barat tidak bisa dilepaskan dari peran ilmuwan muslim yang telah menularkan semangat pengetahuan pada masayarakat Eropa saat itu.
Walaupun akhirnya Islam terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi Islam telah membidangi gerakan kebangkitan di Eropa, gerakan kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik pada abad 14 M yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M dan pencerahan (aufklarung) pada abad ke 18 M.




DAFTAR PUSTAKA


Azra, Azumardi. Sirojuddin. Ensiklopedia seni dan arsitektur Islam. Moya
Baharuddin, Umi Arso, Sri Minarti,  2011. Dikotomi Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Fauzan, Suwito. 2005. Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Iskandar, Salma. 2007. 99 Tokoh Muslim Dunia. Jakarta: Mizan
Iqbal, Muhammad. 2006. Averroisme: Pemberontakan Kaum Liberal Barat Terhadap Agama, dalam Hasan Asari, (ed)., Studi Islam dari Pemikiran Yunani ke Pengalaman Indonesia Kontemporer. Bandung: Citapustaka Media
Mahmudunnasir, Syed .2005. Islam Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Myers, Eugene A. 2003. Zaman Keemasan Islam. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru
Nata, Abuddin. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana,
Nizar, Samsul 2007Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Syalabi, A. 1993. Sejarah Kebudayaan Islam 3. Jakarta: Pustaka Al-Husna
Yatim, Badri.  2002. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Rajawali Pers




[1] ketika budaya-budaya berbenturan sehingga akan berdampak pada pengaruh yang negatif yang akan ditimbulkannya. Amin Abdullah mengatakan timbulnya istilah tentang, clash of civilization, new crusade, fundamentalism, fanaticsm, dan terrorism adalah bentuk-bentuk reaksi yang bernada pejorative terhadap arus perubahan sejarah yang sebenarnya berjalan secara alami. Lihat Najamuddin, (2008)muslim Turki Dan Islam Turki: Dalam Perspektif Gerakan Fethullah Gulen Untuk Menemukan Identitas Islam Di Eropa. Vol 4(11). p. 65
[2] Dalam sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban islam, tanah spanyol lebih dikenal dengan nama Andausia, yang diambil dari sebutan tanah semenanjung Iberia. Julukan Andalusia ini berasal dari kata Vandalusia,  yang artinya negeri bangsa Vandal, karena bagian selatan semenanjung ini pernah dikuasai oleh bangsa Vandal sebeum mereka dkalahkan oleh bangsa Gothia Barat pada abad V. daerah ini dikuasai oleh Islam setelah penguasa Bani Umayya merebut tanah semenanjung ini dari bangsa Gothi Barat pada masa Khalifah Al-Walid ibn Abdul Malik. Lihat, Suwito dan Fauzan, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 110
[3] cordova menjad kota terbesar kedua Islam yang hanya dapat ditandingi oleh konstinopel, dan Univerasitas yang dimilikinya menjadi pusat utama dari engetahuan islam. bisa di baca dalam bukunya Eugene A. Myers, Zaman Keemasan Islam, (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2003), hlm. 98
[4] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta: Rajawali Pers, 2002), hlm. 108
[5]  Seni rupa islam biasanya mendasarkan pada seni arab. Hal ini dikaitkan dengan perkembangan seni didasarkan padaktab suci al-Quran sebagai bahasa kesatuan. Dalam seni rupa islam ada spiritual keesaan Tuhanyang disebut pola atau altahwid. Konsep ini merupakan perpaduan dari unsur-unsur dan flora dan geomatris. Unsur flora merupakan perpaduan dari daun, bunga dan batang yang disebut tawriq. Kemudian unsur geomatrik dapat berbentuk linier dengan garis-garis lurus dan terputus yang disebut khatt. Lihat Iswahyudi,Pengaruh Seni Rupa Islam Terhadap Perkembangan Seni Lukis Modern Di Eropa. Edisi 2,1997 P. 54
[6] Thariq bin Ziyad berasal dari suku Nafza atau suku Zanata Bangsa barbar. Ia bekas seorang budak yang dimerdekakan oleh Musa bin Nushair Gubernur Afrika Utara. Dan ia memeluk Islambersama orang barbar lainnya. Thariq ini panglima penakhluk Spanyol yang memiliki keberanian dan pantang mundur dalam menyebarkan syiar islam di bumi ini. Lihat Salman Iskandar, 99 Tokoh Muslim Dunia. (Jakarta: Mizan, 2007), hlm. 99
[7] pada periode ini, amir muda berhasil membuktikan diri sebagai pahlawan pada zamannya. Ia memiliki keteguhan hati, keberanian dan kejujuran yang menjadi watak semua pemimpin di segala zaman. Pelan tapi pasti, Abd al-Rahman merebut kembali propinsi-propinsi yang hilang, satu demi satu. Dengan kekuatannya yang khas, ia perlihatkan selama periode kekuasaannya yang panjang, sekitar abad (912-961). Dan ia memperluas wilayah taklukannya keberbagai penjuru. Silahkan baca, Philip K. Hitti, History of the Arabs, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2014),  hlm. 661
[8] Melalui proses transmisi ilmu dari dunia islam kedunia barat itulah, telah merangsang tumbuh dan berkembangnya teori dan praktik dunia kedokteran, modifikasi doktrin-doktrin teologi, memrakarsai dunia baru dalam bidang matematika, menghasilkan kontroversi baru dalam bidang teologi dan filsafat. Dan zaman ini kegemilangan islam (golden age in Islam) di Andalusia ini, ilmu-ilmu dan seni semakin bertambah banyak dan berkembang dengan peast sehingga sukar dihimpun semua. Lihat Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 191
[9] Op,Cit., hlm. 87
[10] Membicarakan term Spanyol Islam, dalam konteks sejarah pendidikan dan peradaban islam, sangat menarik untuk dicermati dan dikaji. Sebab secara historis membicarakan perjlanan panjang serta jatuh bangunnya umat islam selama kurun waktu lebih dari 7,5 abad ini di daratan Eropa. Hal ini disebabkan ekspansi Islam ke Spanyol merupakan ekspansi wilayah yang paling gemilang dalam catatan sejarah kemiliteran dan perabdaban. Lihat juga Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 75
[11] Op. Cit,. Badri Yatim, hlm 109
[12] Di bawah kekhalifahan umayyah, cordova menjadi salah satu kota paling indah di dunia. Kemewahan dan budaya cordoba tak tertandingi diseluruh Eropa Barat. Lihat Azumardi Azra, Sirojuddin, Ensiklopedia seni dan arsitektur Islam. Moya. hlm. 130
[13] Tetapi terjemahan dalam bahasa arab masih terus memelihara isi kandungannya yang asal untuk kepentingan pikiran manusia sejagat. Dari terjemahan bahasa ara inilah diterjemahkan hampir ke semua bahasa Eropa dan banyak bahasa lain di waktu itu. Coba Lihat A. Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam 3, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1993), hlm. 198
[14] Loc. Cit,. Badri Ytaim, hlm. 109
[15] Muhammad Iqbal, Averroisme: Pemberontakan Kaum Liberal Barat Terhadap Agama, dalam Hasan Asari, (ed)., Studi Islam dari Pemikiran Yunani ke Pengalaman Indonesia Kontemporer (Bandung: Citapustaka Media, 2006), hlm. 22-41
[16] Op. Cit,.Philip K. Hitti. hlm. 768
[17] Orang Islam alih-aih menentukan syarat-syarat kepada orang-orang Kristen, malah meminta bantuan mereka untuk menghancurkan Muslim saingan mereka. Mahdi akhirnya dikalahkan dan dibunuh. Sulaiman kemudian menangkap Hisyam yang tidak berdayaitu, yang entah dibunuhnya tau di biarkan melarikan diri. Lihat Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 265
[18] Op. Cit,. Badri Yatim, hlm. 107
[19] Baharuddin, Umi Arso, Sri Minarti,  Dikotomi Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya: 2011), hlm. 119

Tidak ada komentar:

Posting Komentar